Saturday, April 28, 2012

Jika Tidak Memikirkan Seks, Prestasi Siswa Makin Melesat


img
(foto: Thinkstock)
Jakarta, Naiknya angka kehamilan dan seks bebas di kalangan remaja menjadi kekhawatiran banyak pihak. Sebuah penelitian menemukan bahwa siswa sekolah yang berpantang seks memperoleh prestasi akademik lebih baik daripada siswa yang tidak berpantang seks.

Prof Kenneth Ferraro, sosiolog dari Purdue University meneliti 42 sekolah menengah atas di Indiana, Amerika Serikat. Setengah di antara sekolah menengah tersebut diminta berpartisipasi dalam program yang disebut proyek Peers Educating and Encouraging Responsible Sexuality (PEERS).

Program ini merekrut siswa SMA untuk berbicara kepada murid kelas 6 - 8 agar menghindari aktivitas seksual. Para siswa SMA ini diminta menyampaikannya di kelas yang mengajarkan materi kesehatan dan kesejahteraan.

Hasilnya, siswa dari sekolah yang berpartisipasi dalam program PEERS lebih banyak yang lulus ujian matematika nasional dibandingkan siswa dari sekolah yang tidak mengikuti program. Analisis penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa setiap tahun pelaksanaan program, terjadi peningkatan tingkat kelulusan tes hampir 1,5 persen.

"Kami tertarik untuk mengetahui apakah program berpantang seks ini berakibat baik atau buruk terhadap prestasi akademik. Kami menemukan bahwa sekolah yang bekerjasama dengan program PEERS memiliki persentase siswa yang berhasil lulus ujian matematika lebih tinggi dibandingkan siswa dalam kelompok yang tidak mengikuti program," kata Ferraro seperti dilansir The Daily, Kamis (5/4/2012).

Program PEERS melatih siswa-siswa muda untuk menjadi mentor bagi teman-temannya dalam menyampaikan pesan bahwa menahan diri melakukan seks baru saat setelah menikah memiliki banyak manfaat. Selain itu, program ini juga memberikan contoh kepada siswa bahwa semua orang juga melakukan hal serupa.

"Pendidikan berpantang seks dengan menggunakan pendekatan holistik lebih efektif dibanding yang hanya berfokus mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Penelitian ini menunjukkan bahwa program ini memiliki implikasi positif bagi orangtua, guru, administrator sekolah dan semua orang yang berdedikasi terhadap remaja," kata Valerie Huber, Direktur Eksekutif National Abstinence Education Association (NAEA).

Misi program PEERS adalah memotivasi remaja untuk membuat keputusan yang sehat dan menghindari hal-hal yang mengalihkan remaja dari tujuan hidupnya seperti seks, narkoba, alkohol, rokok dan perilaku berisiko lainnya.

Namun, tidak semua orang sepakat dengan pemikiran prof Ferraro. Salah satunya adalah kelompok bernama Planned Parenthood dari Indiana. Menurut kelompok ini, pendidikan seks yang menyeluruh adalah satu-satunya cara yang terbukti paling efektif mencegah kehamilan remaja.

Planned Parenthood menunjuk sebuah peneltiian yang dilakukan ke University of Georgia yang menemukan bahwa negara-negara dengan kebijakan yang menekankan berpantang seks justru memiliki tingkat kehamilan remaja dan remaja melahirkan yang lebih tinggi.

"Sebaliknya, negara-negara dengan kebijakan yang mendukung pendidikan seks menyeluruh memiliki tingkat kehamilan remaja dan remaja melahirkan yang lebih rendah," kata Chrystal Struben dari Planned Parenthood.
(pah/ir)

No comments:

Post a Comment

Popular Posts