Saturday, April 21, 2012

Tempat Futsal Harusnya Punya Alat Kejut Jantung Seperti Ini


img
foto: detikHealth
Jakarta, Banyak orang kena serangan jantung lalu meninggal seusai olahraga berat seperti bermain futsal. Sebagai pertolongan pertama, para penyelenggara tempat futsal harusnya punya alat kejut jantung yang bisa dipakai orang awam sekalipun.

Alat kejut jantung sederhana yang disebut Automated External Defibrilator (AED) ini adalah versi mudah dari alat serupa yang ada di rumah sakit. Penggunaannya jauh lebih mudah dan ada petunjuknya, sehingga orang awam sekalipun bisa memakainya tanpa takut salah.

"Di Jepang, semua tempat olahraga punya AED dan seorang instruktur yang akan mengajarkan cara pakainya ke semua orang," kata Prof Hideharu Tanaka dari Kokushikan University Hospital usai seminar Increasing Layperson CPR and Defibrilation di Hotel Borobudur, Rabu (4/4/2012).

Bukan cuma di tempat futsal, di Jepang AED tersedia hampir semua tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan sekolah-sekolah. Karenanya jika sewaktu-waktu ada orang kena serangan jantung, maka pertolongan pertama bisa langsung dilakukan tanpa harus menunggu ambulans.

Menurut Prof Tanaka, risiko terjadinya serangan jantung di tempat olahraga termasuk tempat futsal perlu diwaspadai. Segala jenis aktivitas berat bisa meningkatkan risiko serangan jantung terutama bagi yang sudah memiliki riwayat penyakit ini sebelumnya.

Ada berbagai jenis AED yang dijual di pasaran, namun pada umumnya sangat mudah dipergunakan karena ada petunjuk yang menjelaskan cara pakainya secara detail. Mulai dari menenangkan pasien, memanggil bantuan hingga melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) semua akan dipandu secara otomatis.

Harga alat ini juga cukup bervariasi, kurang lebih ada yang harganya Rp 40 juta. Agak mahal untuk dibeli secara perorangan, tetapi untuk disiagakan di tempat-tempat umum seperti halnya alat pemadam kebakaran tentu sangat sebanding dengan nyawa orang yang bisa diselamatkannya.

Pertolongan pertama bagi pasien serangan jantung bisa juga dilakukan tanpa AED, namun tentunya tidak semua orang tahu caranya. Bahkan sekalipun tahu caranya, kadang-kadang orang takut melakukannya karena takut salah dan malah memperburuk kondisi pasien.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts